Rabu, 06 April 2016

Makalah Kalkulator

KALKULATOR
Dosen pengampu:
Bpk. AHMAD LUTFI S.KOM



Oleh:
Nama : HAMIDAH
NIM : 2015041089
                                                                          Smt : II (Dua)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER IBRAHIMY
TAHUN AJARAN 2016 -2017



Kata Pengantar


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang KALKULATOR dengan baik tanpa kurang suatu apapun. Tak lupa kami juga berterima kasih kepada Bapak AHMAD LUFI S.KOM yang sudah memberikan tugas ini.

       Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang KALKULATOR  dan mengenai dampak positif dan Negatif yang ditimbulkan.
Semoga makalah yang sederhana ini  bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini, serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca. [1]





Sukorejo, 02 April 2016
Penulis











BAB I

PENDAHULUAN

Tak dapat di pungkiri jika kemajuan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini. Dari yang sederhana, hingga yang menghebohkan dunia.[2]
Kalkulator adalah alat portable, kecil, dan umumnya tidak mahal. untuk melakukan operasi aritmatik sederhana maupun kompleks. Kalkulator modern jaman sekarang lebih portable atau mudah dibawa dibandingkan komputer. Namun, PDA dan telepon genggam setara dengan ukuran kalkulator dan kemungkinan akan menggantikan mereka.[3]
Kalkulator yang kita gunakan sekarang ini tidak serta merta muncul begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang dalam pembuatannya. munculnya komputer mungkin dapat dilihat dalam kilas balik sejarah sejak digunakannya Abacus  ditemukan di Babilonia (Irak) sekitar 5000 tahun yang lalu  sebagai alat perhitungan manual yang pertama. Aplikasi kalkulator sederhana ini dari dulu hingga sekarang tetap digunakan. Dalam peradaban zaman kalkulator terus berkembang mulai dari kalkulator kuno yang dibuat dari kayu dengan sederatan manik manik hingga kalkulator modern dengan software software populer.
 Namun Ini hanya alat sederhana semoga bisa digunakna dan bagi siapapun yang membutuhkan informasi tentang kalkulator, semoga makalah sederhana ini bermanfaat.







RUMUSAN MASLAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini, adalah :
ü  Bagaimana sejarah Kalkulaor dari Masa Kemasa ?
ü  Bagaimana proses pembuatan Kalkulator dengan software Visual Stodio?
ü  Apakah dampak positif dan negatif Kalkulator?

TUJUAN

            Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai tugas Bahasa ndonesia, serta agar bisa menguji kemampuan Kami, Sejauh mana Kami bisa menerapkan ilmu yang telah di pelajari.















 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 


ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIKAbacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.
Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak.
            Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan.
Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya.

Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi.
Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.
            Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit.
Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.

Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan.
Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi.
            Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya

Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.
Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
            Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.
            Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu.
            Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik.
Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukanperhitungan persamaan differensial..
            Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.
Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.

Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan.
Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat.
Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan.
            Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.
Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik.
Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel.
            Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu.
            Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data.
Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.
            Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger.
Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis.
Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat penemuan baru lainnya.
Vannevar Bush (18901974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931.
            Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi.
Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik.
Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah.
            Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940.
Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.[4]


Untuk kalkulatornya kita perlu sediakan :
·      7 Buah Komponen Button
·           1 Buah Komponen Group Box
·           3 Buah Komponen Text Box
·                4 Buah Komponen Label
Stepnya yaitu :
Ø  Buka VB anda seperti biasa, lalu Pilih Standard Project, beri nama Projectnya Kalkulator.
·         KET:
 Untuk Button 1-4 ubah textnya jadi +, - , X , / namenya biarkan saja
·         Untuk Button 5 dan 6 ubah textnya jadi Mod dan Reset, dan button 7 diubah jadi "Close App”  dan juga ubah namenya seperti dibawah ;
·         Untuk Button 5 namenya jadi "Button6" ("Tombol Mod")
·         Untuk Button 6 namenya jadi "Button7" ("Tombol Reset")
·         Untuk Button 7 namenya jadi "Button8" ("Tombol Close")

(kenapa saya sarankan button 5-7 diubah? karena di codingnya pasti akan beda.
·         Untuk TextBox ubah namenya sbb:
·         TextBox1 = txt1
·         TextBox2 = txt2
·         TextBox3 = txthasil
·          Untuk label dan GroupBox sesuaikan saja textnya.
Ø  Jika sudah selesai design dan merubah semua buttonnya, silahkan simak codingnya







Code:
Public Class Form1

    Private Sub Button7_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button7.Click
        txt1.Text = ""
        txt2.Text = ""
        txthasil.Text = ""
    End Sub

    Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click
        txthasil.Text = Val(txt1.Text) + Val(txt2.Text)
    End Sub

    Private Sub Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button2.Click
        txthasil.Text = Val(txt1.Text) - Val(txt2.Text)
    End Sub

    Private Sub Button3_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button3.Click
        txthasil.Text = Val(txt1.Text) * Val(txt2.Text)
    End Sub

    Private Sub Button4_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button4.Click
        txthasil.Text = Val(txt1.Text) / Val(txt2.Text)
    End Sub

    Private Sub Button6_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button6.Click
        txthasil.Text = Val(txt1.Text) Mod Val(txt2.Text)
    End Sub

    Private Sub Button8_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button8.Click
        Dim keluar As MsgBoxResult
        keluar = MsgBox("Yakin Gak Mau Pakai Lagi :D?", MsgBoxStyle.YesNo, "Warning Force Close")
        If keluar = MsgBoxResult.Yes Then
            Close()
        End If
    End Sub
End Class
Jika sudah selesai maka dirun dengan menekan F5.[5] 











Daripada takut akan bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan kalkulator, penting untuk dipahami bagaimana kalkulator berperan dalam mempelajari matematika. Dalam bagian ini difokuskan pada kalkulator sederhana. Pembahasan tentang kalkulator untuk membuat grafik akan menyusul.

Kalkulator bisa berarti lebih dari sekedar alat untuk menghitu­ng. Kalkulator juga dapat digunakan secara efektif untuk mengembangkan konsep. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics (NRC, 2001) memuat beberapa penelitian jangka panjang yang telah menunjukkan bahwa siswa kelas 4-6 yang menggunakan kalkulator meningkat pemahaman konsepnya.

Kalkulator adalah alat yang sangat baik untuk drill yang tidak merlukan komputer atau piranti lunak. Kalkulator TI-10 dan TI-15 sekarang mempunyai penyelesaian soal yang sudah terprogram yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar fakta-fakta perhitungan, mengembangkan daftar fakta yang terkait, dan menguji kesamaan atau ketidaksamaan ekspresi aritmetika pada kedua sisi dari simbol hubungannya.
Sebuah kelas dapat dibagi dengan satu bagian meng­nakan kalkulator dan bagian lainnya menggunakan penghitungan langsung. Untuk 3000 + 1765, kelompok yang menghitung langsung selalu menang. Kelompok tersebut juga memenangkan perhitungan fakta-fakta sederhana dan berbagai macam soal yang dapat dihitung secara mental oleh siswa. Tentu saja, banyak sekali perhitungan, seperti 537 x 32, dimana mereka yang menggunakan kalkulator akan menang. Contoh sederhana ini tidak hanya menunjukkan latihan perhitungan mental, tetapi juga menunjukkan kepada siswa bahwa kalkulator tidak selalu tepat untuk digunakan. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa untuk pelajar dengan kemampuan rata-rata, penggunaan kalkulator meningkatkan penguasaan keterampilan-keterampilan dasar (NRC, 2001).

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan kalkulator memperbaiki kemampuan pemecahan soal dari pelajar pada segala tingkatan untuk semua kelas (NRC, 2001). Mekanisme perhitungan kadang dapat memecah perhatian siswa dari problem yang mereka kerjakan. SambiI memahami arti dari operasi, siswa harus diperkenalkan dengan soal nyata dengan bilangan-bilangan yang realistis. Bilangannya mungkin di atas kemampuan mereka untuk menghitung, tetapi kalku­lator membuat soal nyata ini dapat diselesaikan.

Perhitungan dengan tangan akan memakan waktu, terutama untuk siswa usia dini yang belum mengembangkan pengua­saan teknik-teknik perhitungan. Mengapa waktu harus dihabiskan oleh siswa untuk menjumlahkan bilangan-bilan­gan untuk mencari keIiling dari sebuah poIigon? Mengapa menghitung rata-rata, mencari persentase, mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal, atau memecahkan beberapa soal dengan metode pensil dan kertas ketika kemampuan berhitung bukan merupakan tujuan dari pelajaran?

Sekarang ini, hampir setiap orang menggunakan kalkulator dalam kehidupannya untuk melakukan perhitungan kecuali anak-anak sekolah. Siswa harus diajarkan bagaimana untuk menggunakan kalkulator, sebagai alat yang efektif yang mudah ditemukan, dan juga belajar untuk menguji kebenaran dengan kalkulator apabila diperIukan.
            Banyak orang dewasa tidak mempelajari bagaimana untuk menggunakan sifat-sifat otomatis dari kalkulator dan tidak dilatih mengenaIi dari kesalahan besar yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan kalkulator. Penggunaan kalkulator secara efektif adalah sebuah keterampilan yang penting. Ketarampilan ini paling baik dipelajari dengan cara menggunakan kalkulator secara teratur dan penuh arti.


Pendapat yang berbeda untuk penggunaan kalkukator se­bagian besar adalah karena salah pengertian. Mitos dan ketakutan tentang siswa yang tidak belajar karena meng­gunakan kalkulator masih ada, walaupun sudah diketahui bahwa buktinya berkebalikan.

Setiap saran penggunaan kalkulator pasti menjelaskan ke­pada orang tua bahwa penguasaan fakta-fakta dasar, keter­ampilan perhitungan yang fleksibel, termasuk perhitungan mental, tetap menjadi tujuan penting dalam kurikulum. Secara keseluruhan,     Penelitian telah menunjukkan bahwa keberadaan kalkulator tidak membawa pengaruh negatif pada kemampuan tradisional (NRC, 2001). Meskipun data penilaian NAEP kedelapan menunjukkan penurunan dalam prestasi bagi siswa kelas empat yang menggunakan kalku­lator baik mingguan atau setiap hari, penting untuk dicatat bahwa data yang sama menunjukkan hanya 5 persen dari guru-guru yang melaporkan.       Pemakaian kalkulator setiap hari dan hanya 21 persen guru yang melaporkan pemakaian kalkulator mingguan.
            Selain itu, bukti dari meta-analisis dari penggunaan kalkulator menunjukkan adanya sedikit efek negatif dari penggunaan kalkulator di antara siswa kelas empat tetapi bukan di antara siswa dari kelas-kelas yang lain (NRC,200l).
Hal ini menjadi salah satu bukti dari penelitian tentang penggunaan kalkulator yang melibatkan siswa kelas empat. Yang paling penting, perhitungan dengan tangan yang membosankan tidak melibatkan pemikiran atau pemahaman atau penyelesaian soal. Atasan menginginkan karyawan yang dapat berpikir dan menyelesaikan soal baru.
            Berfikir secara matematis hampir semuanya melibatkan perhitungan dengan tangan. Orang yang menggunakan kalku­lator ketika menyelesaikan soal menggunakan kepandaian mereka dalam hal yang lebih penting-memahami, menduga, menguji ide-ide, dan menyelesaikan soal. Bila digunakan secara benar, kalkulator mendukung proses belajar.

Mengikuti aturan untuk perhitungan dengan pensil dan kertas hanya sedikit membantu siswa untuk mengerti ide di bela­kangnya. Sebuah contoh buruk adalah metode pengurangan dan perkalian untuk bagian pecahan. Hanya sedikit orang tua dan guru sekolah dasar dapat menjelaskan mengapa metode ini dapat masuk akal.
            Dan mereka semua sudah mendapat latihan panjang dengan teknik tersebut. Untuk satu tingkatan atau yang lainnya, hal yang sama berlaku untuk hampir semua prosedur .
            Penting untuk menegaskan bahwa teknik perhitungan dengan tangan tidak dapat sepenuhnya diabaikan dan eks­plorasi awal sering paling baik dilakukan tanpa menggunakan kalkulator. Guru harns memainkan peran dalam mengatur eksplorasi di dalam kelas.

Kalkulator yang dijauhkan dari siswa seperti buah terlarang. Saat diperbolehkan untuk menggunakan kalkulator, siswa kadang menggunakan untuk tugas yang paling mudah.           Guru-guru pada kelas l0 ke atas mengeluhkan bahwa siswa menggunakan kalkulator pada setiap waktu.
            Penting bahwa penguasaan fakta-fakta dasar, perhitungan mental, dan perhatian kepada teknik perhitungan dengan tan­gan tetap penting bagi semua siswa.
            Dalam pelajaran di mana keterampilan tersebut adalah sebagai tujuannya, kalkulator harus secara terbatas digunakan. Ketika siswa mempelajari kemampuan dasar di mana kalkulator tidak diperlukan, mereka jarang menggunakan kalkulator secara tidak tepat.
Jika kalkula­tor selalu ada untuk penggunaan yang tepat, siswa akan belajar kapan dan bagaimana menggunakannya dengan baik.[6]

BABIII

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.      visual basic adalah sebuah runtutan cara penyelesaian untuk menjalankan program tertentu.
2.       visual basic tidak dapat di buat secara sembarangan, karena  membutuhkan syntak untuk menghasilkan output yang akurat.
3.      Salah satu contoh teknologi yang membutuhkan perhitungan visual basic adalah kalkulator. Segala perhitungan yang dilakukan oleh kalkulator berasal dari visual basic. Diawali dengan kita memasukkan angka pertama, diikuti dengan memasukkan tanda hitung seperti plus, min, dll, sampai dengan menekan tombol “sama dengan” yang akhirnya akan menunjukkan hasil dari perhitungan tersebut, semua itu merupakan tugas dari visual basic.
4.      Teknologi merupakan sarana yang penting untuk mengajar dan belajar matematika secara efektif; teknologi memperluas matematika yang dapat diajarkan dan meningkatkan belajar siswa.
5.      Sedangakan keuntungan dari pada kalkulator juga dapat kami simpulkan yang mana kalkulator Dapat Digunakan untuk Mengembangkan Konsep, Drill, Meningkatkan Pemecahan Soal, Menghemat Waktu dan Banyak Digunakan di Kehidupan Sehari-hari.

 

6.      Saran

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa pemahaman tentang visual basic sangat penting. Oleh karena itu,beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa :

1.      Memahami dengan baik tentang visual basic.

2.      Mempelajari tentang  pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi.

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka




























 

 

 

Curriculum Vitae


Data Pribadi
Nama                           : HAMIDAH
Tempat, Tanggal lahir :  Sampang, 29 Juni 1996
Agama                         : Islam
Alamat rumah             :Sampan Madura
No.Telpon                   : 087849524555
Email                           : meidahamidah80@gmail.com

Riwayat Pendidikan
  Pendidikan Formal:
      2004 sampai dengan 2009         :  SDN Jelgung 3
      2009 sampai dengan 2012         :  SMP Al-Baisuqi
      2012 sampai dengan 2015         :   SMK Al-Baisuqi


Pendidikan Non Formal:
2009 - 2012 Pendidikan Madrasah Diniyah (MD)
2012 – 2015 Pendidikan Madrasah Tsnawiyah (MTS)

Pengalaman Organisasi
2012 – 2014 Bendahara OSIS
2012 – 2014 PMR

Keahlian Tambahan
Keahlian Komputer ( MS Word, Ms Excel, Ms Powerpoint )
Demikian Curriculum Vitae yang dapat saya sampaikan. Untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.                                                          

1 komentar:

  1. artikel ini sangat bagus dan membantu saya yang masi kurang paham akan hal tersebut,sekarang ini saya makin mengerti apalagi ditambah dengan kata kata yang sangat mudah dipahami teruslah berkarya min untuk anak bangsa, sehat selalu dan sukses selalu. terima kasih banyak ya min ^^ ,
    jika berkenan mampir juga ya ke situs saya ^ ^ di

    bebasqq
    bandarq terpercaya
    agen domino teraman dan terpercaya

    jika ada salah saya dalam hal pengetikan saya meminta maaf sebesar besarnya
    terima kasih salam hormat terdalam kami min ^^

    BalasHapus